INFOBERAU.COM TANJUNG REDEB – Harga batu bara dunia tengah turun. Kondisi inipun berpengaruh terhadap perekonomian di Bumi Batiwakkal. Bahkan dampaknya telah membuat APBD Berau 2020 mengalami penurunan.
Karena itu, Anggota DPRD Berau Sujarwo Arief Widodo meminta Pemkab Berau mencari solusi atas persoalan ini. Dirinya meminta jajaran eksekutif mencari solusi atau alternatif agar pendapatan Berau bisa bertambah. Dan menutupi kekurangan akibat tumbangnya batu bara.
Apalagi dari informasi yang ia ketahui, hampir 70 persen pendapatan Berau berasal dari sektor batu bara. “Padahal masih ada potensi lain yang tidak kalah besarnya apabila dimanfaatkan dengan baik. Seperti sektor perkebunan, pertanian dan perikanan,” katanya.
Di sisi lain ibu kota negara Indonesia telah ditetapkan di wilayah Kaltim. Sehingga menurutnya Pemkab Berau harus memanfaatkan peluang tersebut dengan baik.
Ketiga sektor tadi pun baginya bisa saja menjadi tulang punggung bagi pendapatan Berau ke depan. “Tidak mungkin kita kirim batu bara ke ibukota. Tapi hasil dari perkebunan, pertanian dan perikanan,” terangnya.
Sementara itu, mengenai sektor pertambangan batu bara, Jarwo –sapaan akrabnya- meminta Disnakertrans lebih memperhatikan tenaga kerja lokal. Dalam artian memfilter agar banyak perusahaan yang menggunakan tenaga lokal, dibandingkan tenaga luar daerah.
Agar itu bisa berjalan, peningkatan sumber daya manusia menurutnya perlu dilakukan. Supaya skil tenaga lokal bisa bersaing dengan tenaga luar daerah. “Bangun balai latihan kerja dengan bekerjasama dengan perusahaan tambang,” sarannya.