INFOBERAU.COM, TANJUNG REDEB – Aksi para pengetap tidak hanya meresahkan masyarakat umum.
Pasalnya, Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang mestinya disalurkan untuk masyarakat, selalu habis diborong oleh para pengetap untuk dijual kembali kepada masyarakat.
Bahkan informasi yanG diperoleh media ini, BBM bersubidi yang didapat dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), juga dijual untuk kepentingan industri.
Karena itu, diperlukan tindakan tegas, agar memberikan efek jera kepada oknum masyarakat yang mengetap BBM setiap hari. Memborong BBM, hingga menimbulkan kelangkaan.
Bahkan hingga hari Selasa (19/11/2019), para pengetab masih bebas melakukan aksinya.
Selama bulan Mei hingga 18 November 2019 ini, jajaran Polres Berau berhasil mengungkap tujuh kasus tindak pidana penyalahgunaan atau distribusi BBM ilegal dengan jumlah tersangka sebanyak 11 orang.
Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono melalui Kasat Reskrim AKP Rengga Puspo Saputro mengungkapkan, dari tujuh kasus itu, polisi mengamankan ribuan liter BBM bersubsidi.
Di antaranya 1.200 liter BBM jenis premium dan 3.780 liter solar. Polisi juga mengamankan BBM jenis pertalite sebanyak 1.400 liter, serta 7 unit kendaraan roda empat, dan 3 unit alat pompa lengkap dengan selang yang digunakan untuk mengetap.
Dari tujuh kasus ini, seluruhnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Tanjung Redeb. AKP Rengga Puspo Saputro menegaskan, polisi jugaenyadari, kelangkaan BBM di Kabupaten Berau merupakan bagian tanggungjawab jajaran Polres Berau.
Karena itu pihaknya menegaskan, tidak segan untuk menindak oknum yang kedapatan mengetab, menimbun dan menjual BBM secara ilegal. Apalagi jika sampai menimbulkan keresahan publik.
“Kami selalu komitmen untuk menindak para pelaku pengetap dan penimbun BBM, terutama yang bersubsidi,” tegasnya.
AKP Rengga Puspo Saputro mengungkapkan, Polda Kalimantan Timur hanya menetapkan target empat kasus penanganan BBM ilegal ini. Sehingga, saat ini kasus yang diungkap dan ditangani Polres Berau, bisa dibilang nyaris melampaui target hingga 100 persen.
Soal kelangkaan BBM yang terjadi beberapa hari terakhir, Polres Berau mengaku telah menindaklanjutinya dengan menggelar razia dan penertiban pengetab di SPBU.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pengelola Jobber di Maluang, tempat cadangan kuota BBM disimpan. AKP Rengga Pispo Saputro mengatakan, di Kabupaten Berau mengalami kelangkaan karena keterlambatan distribusi.
Saat ini, Polres Beraumelakukan pengawasan distribusi di sejumlah SPBU. Rengga Puspo Saputro mengimbau para pengetap, untuk mencari mata pencaharian lain yang tidak mengganggu kepentingan masyarakat.