INFOBERAU.COM TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Kesehatan masih melakukan tahapan pembahasan perihal rapid test massal di Berau.
Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, pihaknya belum memiliki alasan tepat untuk melaksanakan pengadaan alat rapid test massal. Sebab, berkaca di daerah lain, pengadaan masal rapid test dikarenakan terjadinya penambahan kasus dan pasien yang meninggal.
“Di Berau inikan belum ada penambahan kasus lagi. Makanya untuk alasan pengadaan cukup sulit. Sama seperti PSBB yang juga harus ada kriterianya,” katanya.
Ia menjelaskan, apabila dilakukan rapid test massal, maka pemerintah harus segera menyiapkan tempat karantina. Karena dikhawatirkan terjadi lonjakan pasien penderita Covid-19.
“Mau ditampung di RSD, di hotel atau dilakukan karantina mandiri. Kemudian persoalan jangka waktu menunggu hasil swabnya lagi nanti,” ujarnya.
“Karena pada dasarnya rapid test massal itu gampang. Tinggal kelanjutannya ini saja lagi yang memang masih perlu dilakukan pembahasan,” sambungnya.
Perihal anggaran yang dibutuhkan untuk mengadakan rapid test massal, Iswahyudi menyebut tidak sampai Rp 1 miliar. Sehingga disebutnya tidaklah terlalu besar.
“Untuk tenaga medis di Berau sudah siap dan juga mereka telah bergabung dalam tim Covid-19,” tuturnya.