Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Berau telah dimulai. Diprediksi, Pilkada Berau tahun 2020 ini akan lebih seru dari sebelumnya. Lantaran nama-nama baru dalam bursa Pilkada.
Mappasikra Mappaseleng, wartawan senior di Kabupaten Berau memiliki pandangan yang menarik tentang Pilkada 2020.
Selain wartawan senior, Mappasikra Mappaseleng adalah mantan Kabag Humas Pemkab Berau. Pernah juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pertambangan, Kepala Dinas Pariwisata, sehingga memahami seluk beluk birokrasi.
Ditambah lagi pengalaman puluhan tahun menjadi wartawan membuat dirinya juga memahami kultur politik di Kabupaten Berau. Berikut tulisan Mappasikra Mappaseleng yang dikutip InfoBerau.com dari Kompasiana.

HITUNGAN mundur sudah mulai berdentang. Hari berganti dan terus berganti. Bulan September 2020, ibarat jauh dimata tapi dekat dan mendebarkan hati. Kabupaten Berau, salah satu yang ikut pesta demokrasi. Mencari pemimpin baru.
Padahal, pada 16 Februari 2020 lalu, barulah memasuki tahun ke empat setelah Pemilihan kepala daerah. Pasangan Muharram (Bupati) dan Agus Tantomo (Wakil bupati), tampil sebagai pemenang. Awalnya mereka berdua berjanji ‘sehidup semati’.
Politik memang punya rumus sendiri. Rumus yang tidak dipahami banyak orang.
Termasuk, seluruh masyarakat. Bagaimana tidak? Baru melaksanakan tugas di tahun ke tiga, keretakan sudah nampak.
Rumusnyakah yang salah? Hanya mereka berdua yang tahu.
Dibanyak kesempatan, dengan jelas mereka menyatakan ‘perceraian’. Bahkan dengan tegas pula menyebut telah jatuh ‘talak’ tiga.
Tak ada jalan lagi untuk rujuk. Banyak saja pihak yang ingin ‘merujukkan’ mereka berdua. Tetap kukuh dalam pendirian. Kalau diibaratkan lagu Cita Citata, judulnya ‘sakitnya tuh disini’.
Pemilihan anggota legislatif, memunculkan dua parti yakni Partai Nasdem dan Partai Golkar meraih sebanyak enam kursi.
Meski memperoleh jumlah kursi yang sama, Nasdem muncul sebagai pemenang dengan raihan 22.379 suara. Partai Golkar juga mendapat 6 kursi hanya meraih 19.346 suara.
Posisi ke tiga PPP dengan 4 kursi sama dengan PKS, PDIP 3 kursi, Partai Demokrat juga 3 kursi, Partai Gerindra 2 kursi sementara Partau Hanura dan PAN masing-masing 1 kursi. Semuanya 30 kursi di DPRD Berau.
Disini pangkal masalahnya.
Ketika bicara siapa figur yang akan tampil pada Pilkada September nanti, rumus politikpun mulai bekerja.
Talak tiga sudah diketok. Muharram yang berasal dari PKS yang hanya memiliki 4 kursi, tak ada lagi harapan bergabung sesama partner petahana Agus Tantomo.
Partai Golkar, juga merasa ‘diatas angin’. Karena punya 6 kursi, sebagai syarat untuk memajukan calon Bupati dan wakil Bupati. Sama dengan Nasdem yang juga ada modal 6 kursi.
Calon lain memang bermunculan. Sebutlah nama Taupan Majid, yang katanya sudah dalam pelukan PDIP. Ada juga nama Gamalis, yang nota bene sebagai ‘pemilik” Partai berlambang Ka’bah. Ada nama Rusianto, dari Partai Gerindra.

Dari Partai Golkar ada dua srikandi Seri Marawiyah dan Syarifatul Sadiah.
Lalu bagaimana rumusnya? Kalau rumus poilitik, bisa saja disusun seperti skema pertandingan sepak bola, sistim setengah kompetisi.
baca juga:
10 Orang yang Pernah Jadi Bupati Berau, Berikut Daftar Namanya
10Alasan Kenapa Kamu Harus Bersyukur Tinggal di Berau
Ada yang menggandengkan Seri Marawiyah berpasangan dengan Taupan Majid. Lalu, pasangan Muharram dengan Syarifatul Sadiah.
Bagaimana ceritanya? Ada juga yang memframe Muharram dengan Rusianto (Gerindra). Muharram dengan Rusianto, sangat bisa terjadi.
Sedikit catatan, Seri Marawiyah dan Syarifatul Sadiah, dua srikandi yang harus ‘adu’ kuat.
Adu kuat untuik mendapatkan restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Sarifatul memang isteri ketua DPD Partai Golkar Berau.
Jangan Salah, Seri Marawiyah juga isteri ketua DPRD Kaltim yang mantan ketua DPD Partai Golkar Berau dan sedang siap-siap tampil sebagian kandidat kuat ketua DPD Partai Golkar Kaltim. Ayo, kuatan mana coba?
Berita Pilkada Berau:
- PPP Berau Usung Gamalis dalam Pilkada 2020, Ini Persiapan yang Dilakukan
- Maju Sebagai Calon Bupati, Agus Tantomo Sebut Ada Enam Calon Wakilnya
- Seri Marawiyah Makmur Maju Sebagai Bakal Calon Bupati, Ini Kriteria Bakal Wakil Bupati yang Diinginkannya
- Yakin Diusung PKS, Muharram Pastikan Maju Kembali dalam Pilkada 2020
- Syarifatul Syadiah Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada, Ini Komentarnya
Sebetulnya, bila melihat ke bagian dalamnya, akan membuat banyak orang terheran-heran. Sudahkah mereka memegang ‘passport’ dari masing-masing partainya. Baik yang akan tampil sebagai bupati maupun wakil bupati ?
Mereka sibuk menyatakan akan maju menggunakan ‘perahu’ partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerindra, PDIP. Tapi, secarik kertas dari pimpinan partai (DPP) belum ada ditangan ?
Baru satu calon yang sudah memegang ‘Passport’. Warna biru lagi. Yakni, Agus Tantomo yang sekarang menjabat wakil Bupati Berau.
Yang jadi ‘korban’ perceraian sang bupati. Sudah sejak lama partai Nasdem sudah memberikan rekomendasi padanya untuk tampil sebagai calon Bupati.
Dengan tegas dalam keterangan ‘passport’ biru berlambang Nasdem itu, maju sebagai Bupati Berau 2020-2024. Dengan modal 6 kursi sebagai syarat mengusung calon sendiri.
Pasangannya siapa ? ‘Passport’ biru itu hanya menyebut gender Perempuan.
Karenanya, kejar dulu. Dapatkan dulu. ‘Passport’ dari masing-masing partai. Tak perlu berpolemik di daerah. Yang menentukan adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Bila perlu, tongkrongi kantor DPP masing-masing.
Kalau sudah pegang ‘passport’ barulah bisa bicara siapa berpasangan siapa. Barulah bisa tersenyum.
Sumber: Kompasiana, Sumber Grafis: Disway, Berau Post.