INFOBERAU, TANJUNG REDEB – PT Pertamina telah memasok jutaan liter Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Namun, pasokan BBM ini tampaknya belum mampu mengatasi krisis BBM di wilayah ini.
Hingga hari Selasa (19/11/2019), antrean BBM di seluruh SPBU masih mengular. Seperti yang tampak di dua SPBU di Kelurahan Rinding. Kedua SPBU yang jaraknya berdekatan dan berseberangan jalan ini, dipadati ratusan unit truk, mobil dan ratusan kendaraan roda dua.
Bahkan antrean di SPBU Rinding Baru, mengular hingga ke depan Sekolah Negeri 2 Rinding. Sementara di SPBU lama, antrean mengular hingga ke depan Jalan Kalimarau.
Antrean panjang juga terlihat di SPBU Sambaliung. SPBU Jalan Haji Isa II. Panjangnya antrean membuat masyarakat enggan membuang waktu untuk mengisi BBM di SPBU.
Warga rela datang pagi-pagi, sejak SPBU masih belum buka, dengan harapan bisa mendapat ‘jatah’ BBM. Riswan, salah seorang warga Tanjung Redeb, lebih memilih untuk membeli BBM dari pengecer, meski harus rela merogoh saku lebih dalam.
Pasalnya, di pengecer tidak perlu antre. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pedagang BBM eceran untuk menaikan harga.
Ruslan, salah seornag pembeli BBM eceran di Jalan Bujangga mengatakan, harga BBM jenis pertalite di pedagang eceran Rp 10 ribu per botol kini naik menjadi Rp 13.000 hingga Rp 15 ribu per botol.
Demikian pula dengan BBM jenis premium, yang biasanya hanya Rp 8.000 hingga 10.000 per botol, kini naik menjadi Rp 12.000 per borol.
“Mau tidak mau beli eceran. Karean kalau antre di SPBU bisa berjam-jam, sementara saya juga harus bekerja,” kata Ruslan yang bekerja di salah satu bank swasta ini.
Sementara, salah seornag pengecer di tempat yang sama mengatakan, kenaikan harga BBM eceran ini karena pengetap menjual dengan harga yang lebih mahal.
“Kami kan beli BBM dari pengetab. Mereka memang menaikan harga. Kami hanya menyesuaikan (harga jual kembali), kata pedagang yang enggan menyebut namanya itu.
PT Pertamina pada hari Jumat (15/11/2019) memastikan, pasokan BBM jenis premium sebanyak 1,5 juta liter, 3 juta liter solar dan 450 ribu pertamax sudah tiba di Jobber Maluang, tempat Pertamina menyimpan cadanagn BBM sebelum disalurkan ke SPBU.
Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Kalimantan Heppy Wulansari mengatakan, penambahan difokuskan ke produk gasoline ( premium, pertalite dan pertamax). Sedangkan produk solar, menurut Heppy Wulansari masih normal.
“Total gasoline yang akan disalurkan mencapai 309.000 liter. Volume ini lebih besar 56 persen dibandingkan volume harian normal di Berau yaitu 198.000 liter,” ungkapnya.
Produk gasoline disalurkan ke 8 SPBU dan 7 APMS yang tersebar di Berau dan sekitarnya, dengan rincian produk premium 147.000 liter, pertalite 142.000 liter dan pertamax 20.000 liter.
Selain menambah volume penyaluran, Pertamina juga menambah waktu pelayanan Jobber hingga malam hari.
Untuk diketahui sepanjang Januari sampai dengan Oktober 2019, tercatat konsumsi BBM di Berau untuk Premium mencapai 24.345.000 liter, Pertalite 13.508.000 liter, Pertamax 766.000 liter. Sedangkan untuk produk gasoil tercatat Solar 15.868.000 liter dan Dexlite 571.000 liter.