IFOBERAU.COM, TANJUNG REDEB – Di tengah upaya Polres Berau melakukan penyelidikan peredaran uang palsu di sejumlah warung dan konter handphone, pelaku juga terus melakukan aksinya.
Kali ini korbannya adalah pedagang di Jalan Mujrjani, Kecamatan Tanjung Redeb yang menjadi korban. Darmawati, pedagang kelontongan ini mendapat uang palsu. Saat itu, pelaku membeli tiga slop rokok dengan harga Rp 600.000.
Berita terkait:
Hati-hati, Peredaran Uang Palsu Makin Marak, Polres Berau Buru Pelakunya
Jelang Pilkada, Kapolres Berau Imbau Warga Waspada Peredaran Uang Palsu
“Kejadiannya itu sekitar pukul 02.30 Wita, kebetulan warung saya ini buka 24 jam,” ungkapnya saat ditemui wartawan di tokonya, Kamis (13/2/2020).
Darmawati mnejelaskan, pelaku adalah seorang remaja. Malam itu, pelaku turun dari mobil dan membeli tiga slop rokok seharga Rp 600.000. Pelaku membayarnya dnegan uang pecahan Rp 50.000 sebanyak 12 lembar.
Uang palsu itu sebenarnya begitu kentara. Karena menggunakan kertas licin (glossy). Namun karena lengah, korban menerima begitu saja uang palsu itu. Suami saya yang terima, ujarnya.
Berita lainnya:
- Jadikan Anak Gadis Sebagai PSK, Warga Kecamatan Pulau Derawan Diciduk Polisi
- Rekam Adegan Cabul dengan Anak SMP, Pria di Kecamatan Derawan Ini Diringkus Polisi
Sebelumnya, terdapat dua toko di Berau juga menjadi korban peredaran uang palsu. Kasat Reskrim Polres Berau AKP Rengga Puspo Saputro mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan memintai keterangan para korban.
Rengga menjelaskan dalam penyelidikan tersebut, korban tak langsung mengidentifikasi bahwa uang yang diterima adalah uang palsu.
“Setelah pelakunya pergi, baru mereka sadar kalau uangnya palsu. Selain itu, korban juga tidak mengingat ciri-ciri pelaku. Sehingga kami kesulitan menelusurinya,” ujarnya.
“Kita menghimbau masyarakat kalau bisa yang bertransaksi dalam jumlah yang besar mungkin dibutuhkan alat scanning mata uang kertas. Tapi kalau mungkin yang warung warung kecil dapat teliti dengan cara dterawang, diraba, sesui ciri-ciri uang yang disampai Bank Indonesia,” tandasnya.