INFOBERAU.COM, PULAU MARATUA – Kabar tak mengenakan kembali datang dari Pulau Maratua. Seorang penyelam dari Pulau Maratua dikabarkan meninggal saat sedang menyelam di Pulau Kakaban, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (24/11/2019).
Informasi ini dibenarkan oleh Camat Pulau Maratua, Marsudi. Marsudi membenarkan, jika penyelam yang dimaksud adalah warga Camat Maratua bernama Wefi.
“Iya betul (ada penyelam meninggal). Ini kabar sementara,” kata Marsudi saat dihubungi melalui pesan whatsapp.
Marsudi juga mengonfirmasi, jika yang meninggal adalah warga Pulau Maratua. “Atas nama Wefi, warga Kampung Bohe Silian, RT 3, Kecamatan Pulau Maratua. Anak pak Rais,” ujarnya.
Namun Marsudi enggan berkomentar lebih jauh soal kejadian ini. Pasalnya, dirinya masih menerima laporan awal dan belum mendapatkan informasi lengkap.
Sementara, Kapolsek Pulau Maratua, Iptu Gideon Tarigan, saat dihubungi melalui telepon genggamnya belum memberikan jawaban.
Riko, yang juga sepupu koran mengatakan, Wefi adalah salah satu guide selam di salah satu resort di Pulau Maratua.
Menurutnya, Wefi adalah penyelam dengan sertifikasi open water. Artinya, Wefi belum memenuhi syarat untuk menjadi seorang guide atau pendamping selam.
“Kalau tidak salah, dia (Wefi) baru mengambil (sertifikasi) open water. Kenapa open water bisa bawa tamu (wisatawan menyelam),” ujarnya dengan heran.
Kasus tewasnya penyelam di Kabupaten Berau, bukan yang pertama kali. Pada bulan Februari 2019 lalu, seorang warga negara Malaysia, juga ditemukan tewas saat menyelam di Pulau Kakaban.
Korban bernama Yong Foong May ditemukan tewas di dasar dana Pulau Kakaban, setelah menyelam selama 15 menit, korban tidak muncul ke permukaan bersama rekan-rekannya yang lain.
Yong Foong May adalah seorang penyelam dengan dive log (jam selam) yang mumpuni. Bahkan Yong Foong May memiliki sertifikasi sebagai dive master.
Menyelam adalah olahraga yang menyenangkan, namun juga sangat dekat dengan bahaya. Terseret arus, atau dekompresi yang menyebabkan kelumpuhan dan tewas menjadi ancaman serius.
Karena itu, setiap penyelam wajib memiliki sertifikasi. Sertifikasi ini menjadi pengetahuan dasar, sekaligus batasan menyelam seorang diver atau penyelam.