INFOBERAU.COM, TALISAYAN – Bekerja di kampung-kampung terpencil, memang membutuhkan perjuangan dan tingkat kesabaran yang tinggi. Apalagi jika berhubungan dengan pelayanan secara langsung kepada masyarakat.
Ini lah yang dilakoni oleh Deni Apriliani, yang berprofesi sebagai Bidan di Puskesmas Pembantu Kampung Campur Sari, Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Bukan mengeluh, namun untuk menjalankan tugasnya melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan untuk bersalin, Deni Apriliani membutuhkan peralatan yang memadai.
Apalagi peralatan yang dibutuhkan itu, bukan untuk kepentingan pribadinya. Melainkan untuk kenyamanan ibu hamil dan melahirkan yang membutuhkan pelayanan.
“Seperti ranjang bersalin (Bed Gynecology) yang nyaman, itu sangat dibutuhkan untuk ibu yang sedang melahirkan,” kata Deni Apriliani.
Selain peralatan itu, dirinya juga membutuhkan peralatan lain untuk merawat bayi yang terserang pilek. Bayi, kata Deni Apriliani masih dalam masa pertumbuhan dan mudah terserang penyakit jenis ini.
Bayi yang baru lahir, juga membutuhkan alat medis berupa suction (penghisap). “Untuk menghisap ketuban yang menyelimuti bayi, yang baru saya keluar dari rahim seorang ibu,” jelasnya.
Deni Apriliani berharap, Pemkab Berau memberi fasilitas penunjang, untuk memudahkan pekerjaannya. Pasalnya, bekerja sebagai bidan, Deni Apriliani memiliki tanggung jawab yang berat.
Memastikan ibu melahirkan dan bayi selamat selama proses persalinan adalah tanggung jawab yang harus diembannya.
Apalagi, Pemkab Berau juga dituntut untuk menekan angka kematian ibu dan bayi saat proses persalinan.
“Kalau didukung dengan peralatan yang memadai, kinerja kami (bidan) juga bisa lebih maksimal, dan memang alat itu sangat dibutuhkan. Kalau tidak ada alat yang memadai, bukan hanya bidan saja yang kesusahan. Ibu yang akan melahirkan pun pasti tidak nyaman, padahal kenyamanan itu sangat diperlukan oleh ibu hamil yang akan melahirkan,” tandasnya.