INFOBERAU.COM, BATU PUTIH – Musibah kebakaran di Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur memakan korban.
Bayi brusia 10 bulan bernama ALH kehilangan nyawa karena peristiwa ini. Korban tidak mampu bertahan karena mengalami luka bakar di sekujur tubuh.
Saat kejadian, bayi mungil itu sedang berada dalam buaian. Tertidur di ayunan.
Kampung Tembudan merupakan salah satu kampung yang belum teraliri listrik. Sehari-hari masyarakat di kampung ini menggunakan penerangan alternatif. Salah satunya lilin.
Saat kejadian, ALH sudah tidur di ayunan, ditemani ibunya, Nahira (25). Di rumah, Nahira dan ALH tinggal bersama suaminya Ridwan (29) dan dua keponakannya.
Kedua keponakannya berlarian di dalam rumah, dan menyenggol lilin. Nahasnya, api lilin menyambar sediaan bensin di dalam rumah.
Sumber api berada tepat di bawah ayunan, sehingga, api menyelimuti bayi yang baru berusia 10 bulan itu.
“Orangtua korban berusaha menolong. Tapi, luka bakar yang parah membuat korban tidak tertolong,” kata kapolsek Talisayan, Iptu Budi Witikno, Minggu (12/1/2020).
Tidak hanya bayi malang, kedua orangtua korban juga mengalami luka bakar karena berusaha memadamkan api.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pratama Talisayan, namun nyawa bayi ini tidak tertolong.
Menurut Kapolsek Talisayan, Iptu Budi Witikno, orangtua korban bukan pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM), tapi untuk kebutuhan harian.
“Karena rumah mereka jauh dari SPBU,” jelasnya.
Belajar dari kejadian ini, AKP Budi Witikno mengingatkan masyarakat agar tidak menyimpang barang yang mudah terbakar di dalam rumah.